Senin, 08 Juni 2009

Hasil Survei Pengaruhi Pilihan Pemilih

Jakarta, Kompas - Hasil survei elektabilitas atau tingkat keterpilihan partai politik atau kandidat tertentu dalam pemilu memengaruhi pilihan pemilih pada hari pemungutan suara. Namun, belum ada penelitian yang menghitung seberapa besar pengaruh tersebut.

Hal itu diungkapkan dosen Psikologi Politik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, di Jakarta, Senin (8/6). Selain hasil survei, persoalan lain yang memengaruhi keputusan pemilih terhadap partai atau calon presiden-wakil presiden tertentu adalah identifikasi diri pemilih terhadap kandidat tertentu, perhitungan atau pertimbangan pemilih sendiri, serta pengaruh iklan atau kampanye.

Karena tidak adanya penelitian akademis tentang pengaruh hasil survei, lanjut Hamdi, pengaturan survei di berbagai negara berbeda-beda. Hasil survei di Perancis, misalnya, dilarang diumumkan sejak dua minggu sebelum pemungutan suara.

Penelitian sederhana yang dilakukan Hamdi dan mahasiswanya tahun ini terhadap 70 mahasiswa UI menunjukkan hasil survei cenderung menguntungkan kandidat yang masih menjabat atau incumbent.

Secara terpisah, Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial Suhardi Suryadi mengatakan, hasil survei yang dikeluarkan berbagai lembaga survei sulit digunakan untuk memastikan kemenangan calon presiden dalam satu putaran ataupun dua putaran.

Kalaupun hasil survei memperlihatkan hasil di atas 50 persen, survei tersebut belum bisa memastikan kemenangan itu. Pasalnya, masih harus dilihat dari sebaran pendukungnya. (MZW/MAM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog