Kamis, 07 Mei 2009

KOALISI PARPOL


PDI-P Bertekad Konsisten, Jaga Kehormatan Partai
Jumat, 8 Mei 2009 | 03:14 WIB

Jakarta, kompas - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan tetap konsisten melaksanakan keputusan partai untuk menjaga kehormatan serta keutuhan partai.

Meski tak mudah mencari calon wakil presiden dan ada tawaran posisi calon wapres, PDI-P menegaskan akan terus mengusung Megawati sebagai satu-satunya calon presiden dari PDI-P dan tidak ada skenario lain.

Keputusan itu diambil dalam Rapat Pleno DPP PDI-P di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Kamis (7/5), yang dipimpin langsung Megawati.

”Rapat DPP partai menegaskan apa yang sudah menjadi keputusan kongres dan rakernas bahwa calon presiden dari PDI-P hanya satu, yaitu Megawati Soekarnoputri. Dengan demikian, jika sekarang ini berkembang bahwa PDI-P mempunyai alternatif, solusi, dan sebagainya, kami tegaskan dalam kesempatan ini tidak ada skenario apa pun kecuali PDI-P akan mencalonkan Megawati,” kata Sekjen Pramono Anung.

Penegasan itu disampaikan DPP PDI-P sehari setelah kedatangan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa ke Teuku Umar. Beredar informasi, PDI-P mendapat tawaran untuk bergabung dengan Susilo Bambang Yudhoyono dengan mendapat posisi cawapres serta 5-7 menteri.

Ada juga tawaran lain untuk menduetkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Puan Maharani, putri Megawati.

Dalam Rapat Pleno DPP PDI-P, menurut para peserta rapat, Megawati sempat mengingatkan bahwa partai itu bukan milik dirinya, tetapi milik semua. Yang menentukan dirinya sebagai capres PDI-P juga adalah amanat partai, bukan karena keinginan berkuasa. Karena itu, Megawati pun menegaskan, kalau ada yang mau mencoba-coba mengkhianati keputusan partai itu, agar keluar dari partai.

Konsistensi Megawati itu dirasakan sebagian pengurus PDI-P sebagai hal penting untuk menjaga harga diri partai.

PDI-P masih menunggu proses rekapitulasi suara yang akan final pada 9 Mei dan terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai. ”Tidak betul kalau satu-satunya koalisi dengan Gerindra. Dengan partai lain pun kami masih melakukan komunikasi dan peluang itu masih cukup terbuka,” ucap Pramono.

Kemarin, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie juga datang menemui Megawati di Teuku Umar.

Ingin menyatukan

Terkait soal kedatangan Hatta Rajasa ke kediaman Megawati, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan, Susilo Bambang Yudhoyono berkeinginan kuat menyatukan semua pihak yang saat ini tercerai-berai, yang diyakini memiliki tujuan mulia yang sama.

Menurut dia, sejak awal Partai Demokrat menginginkan koalisi yang besar di atas 50 persen untuk efektivitas pemerintahan jika Yudhoyono terpilih. Untuk itu, segala upaya guna membuka peluang koalisi dilakukan.

Hatta mengakui adanya komunikasi politik dengan PDI-P. ”(Kami) bicara soal bagaimana membangun bangsa ini ke depan dalam satu NKRI,” ujar Hatta.

Hatta juga memaparkan mimpi kebersamaan semua tokoh dalam melihat Indonesia ke depan. (SUT/INU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar