Oleh Ahmad Syafii Maarif
Jika tak ada aral melintang
Besok Rabu, 8 Juli 2009
Akan berlaku pemilihan presiden langsung
Kedua sejak Indonesia merdeka
Sebagai pelaksanaan amar UUD 1945
Dalam amandemen pertama
Di era reformasi
Sejak sebelas tahun yang lalu.
Dalam pemilihan langsung ini
Kedaulatan rakyat dijunjung tinggi
Profesor botak, purnawirawan berbintang empat
Koruptor yang telah menghisap
Kekayaan bangsa tanpa rasa dosa
Sama harganya
Dengan rakyat jelata
Yang belum merasakan makna kemerdekaan
Bagi kesejahteraan hidup harian mereka.
Oleh sebab itu
Siapa pun pemenangnya
Kartu nomor satu, nomor dua, atau nomor tiga
Ingatlah terus janji kampanye:
Rakyat, rakyat, dan rakyat.
Gesekan politik
Yang terasa selama kampanye
Jangan disimpan sebagai dendam
Yang dapat merusak Indonesia satu
Utuh tak berbagi
Sebagai amanat suci proklamasi.
Akhirnya
KPU yang banyak disorot itu
Punya tugas mulia
Untuk menjadikan pilpres ini
Sebagai pilar demokrasi yang sehat
Dalam pemilihan yang jujur dan adil
Demi menatap Indonesia bersatu ke depan
Selamat memilih!
Senin, 06 Juli 2009
Pilpres 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(113)
-
▼
Juli
(22)
- PILPRES DI ACEH Pencitraan Vs Mesin Politik (yang...
- Presiden Bangsa Indonesia
- Oleh Iwan Gardono SujatmikoPemilihan presiden, leg...
- Warga Negara, Pemilu, dan Demokrasi Transformatif
- KAMPUNG HALAMAN Fanatisme dari Pacitan dan Bone
- Yudhoyono Terdepan
- PEMILU PRESIDEN Kredibilitas Lembaga Survei
- Civil Society dan Pilpres
- Wiranto Kalah di Kandangnya Sendiri
- SBY-Boediono Unggul di 22 Provinsi
- Kredibilitas Lembaga Survei
- ANALISIS POLITIK Menegakkan Hak Pemilih
- Pilpres 2009
- LSI Adakan Quick Count Pilpres Pakai Dana Pribadi
- Pilpres Iran Jangan Diimpor ke Indonesia
- Anatomi Pilihan Presiden 2009
- SBY-Boediono Demokrat Yakin SBY Menang Satu Putaran
- Gas Tangguh dan Debat Capres
- Demokrasi dan Politisasi Agama
- Klimaks Menuju 8 Juli
- Menagih "Janji Sukamandi"
- SURVEI PEMILU "KOMPAS" Magnet Politik Tiga Kandid...
-
▼
Juli
(22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar